Sri Mulyani Komentari Program Makan Bergizi Gratis Usungan Presiden Terpilih Prabowo Subianto

referensi gambar dari (asset-2.tstatic.net)
referensi gambar dari (asset-2.tstatic.net)

Jurnalindo.com – Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memberikan komentar terkait program makan bergizi gratis yang diusung oleh presiden terpilih Prabowo Subianto. Dalam Seminar Nasional Jesuit Indonesia yang digelar di Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Kamis (30/5/2024), Sri Mulyani menyatakan bahwa saat ini sedang disiapkan postur Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) 2025 yang akan disampaikan kepada pemerintahan berikutnya.

“Semuanya selalu menanyakan tentang (program) makan siang gratis gimana Bu? Kita memberikan kerangka besar, amplop besar, ini lho APBN yang nanti kita sampaikan kepada pemerintahan baru, posturnya seperti ini,” ujar Sri Mulyani. dilansir dari detik.com

Sri Mulyani menekankan bahwa peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) menjadi syarat penting bagi Indonesia untuk mencapai status negara berpendapatan tinggi. Menurutnya, tidak ada negara maju tanpa kualitas SDM yang baik.

“Mau dalam bentuk pendidikan, kesehatan, jaminan sosial menggunakan makan siang atau makan bergizi, memberikan ibu-ibu hamil, itu semuanya memang tujuannya pada akhirnya adalah aset terpenting dari republik ini adalah manusianya,” jelas Sri Mulyani.

Ia juga menyoroti reformasi yang terus dilakukan oleh Kementerian Keuangan, terutama dalam bidang perpajakan, dengan memperkuat institusi, membersihkan korupsi, dan meningkatkan investasi di bidang digital sehingga celah korupsi dapat diminimalisir.

“Kita juga melakukan pelayanan yang makin baik. Itu tidak mudah kita bicara tentang 74 ribu (orang) Kementerian Keuangan, Ditjen Pajak sekitar 44 ribu (orang), Bea Cukai 15 ribu (orang),” tambahnya.

Sri Mulyani juga mengungkapkan bahwa APBN pada masa pemerintahan Prabowo-Gibran Rakabuming Raka dirancang dengan defisit di kisaran 2,45% hingga 2,82% dari Produk Domestik Bruto (PDB). Hal tersebut sejalan dengan belanja pemerintah yang ditargetkan pada kisaran 14,59% hingga 15,18% dari PDB dan penerimaan negara mencapai kisaran 12,14% hingga 12,36% dari PDB.

“Dengan demikian, defisit fiskal pada 2025 diperkirakan berada pada kisaran 2,45% hingga 2,82% dari PDB,” kata Sri Mulyani di rapat paripurna DPR RI, Senin (20/5).

Program makan bergizi gratis ini diharapkan dapat berkontribusi signifikan terhadap peningkatan kualitas SDM di Indonesia, yang pada akhirnya akan mendukung cita-cita negara untuk mencapai status sebagai negara berpendapatan tinggi.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *