News, Oase  

Sidang Kasus Kematian Dante, Putra Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, Sudah Dua Kali Digelar

referensi gambar dari (asset-a.grid.id)
referensi gambar dari (asset-a.grid.id)

Jurnalindo.com – Sidang kasus kematian Dante, putra pesinetron Tamara Tyasmara dan Angger Dimas, ternyata sudah dua kali digelar di Pengadilan Negeri Jakarta Timur. Kehadiran keluarga dari pihak ayah, Angger Dimas, yang datang kemarin membuat suasana semakin emosional.

Ayah Angger Dimas yang juga kakek Dante, Agus Rianto, memberikan tanggapan terkait eksepsi dari terdakwa Yudha Arfandi yang merasa tidak menerima bukti dari rekaman CCTV. Agus menunjukkan kekecewaannya terhadap pernyataan tersebut.

“Kalau yang (tidak) melihat itu berarti buta matanya. Kita lihat faktanya sudah ada dan orang yang memberikan kesaksian sudah banyak, tapi nggak apa-apa, itukan sah-sah aja. Dia membantah atau mengatakan fitnah. Itu hak mereka, tapi inikan masih proses persidangan, kita nggak boleh mendahului proses hukum ini,” kata Agus Rianto ditemui di Pengadilan Negeri Jakarta Timur, Kamis (4/7/2024). dilansir dari detik.com

Meski kecewa, Agus mengatakan dirinya tetap mempercayakan proses hukum ini kepada Jaksa Penuntut Umum (JPU). Namun, ia tidak bisa menutupi rasa kesalnya karena JPU tidak memberikan kabar atau informasi tentang jadwal sidang kasus kematian Dante.

“Saya percayakan penuh pada JPU yang dalam hal ini mewakili kami, tapi saya juga menyayangkan tentang ini nggak diberitahu, paling nggak kan sidang pertama kami harus tahu gitu lho, seperti apa dakwaannya. Ini kan sama sekali (tidak tahu). Kami nggak diberitahu, ya mohon maaf, saya sangat kecewa,” ujarnya.

Agus merasa ada yang aneh dengan proses persidangan ini karena pihaknya sebagai keluarga korban sama sekali tidak mendapatkan informasi terkait sidang. Dia mengungkapkan keinginannya untuk mengetahui dakwaan yang diajukan sehingga bisa menilai apakah persidangan ini berjalan dengan adil.

“Saya pengin tahu dakwaannya apa. Jadi bisa menyimpulkan apakah nanti benar-benar adil, saya hanya kembalikan pada hati nurani majelis hakim atau JPU. Minggu depan insyaallah saya hadir. Insyaallah kalau Angger sudah sembuh, Angger kan lagi sakit,” tegas Agus.

Agus juga menyampaikan kecurigaannya terkait transparansi persidangan. Ia berharap persidangan ini bisa berjalan secara fair dan jujur.

“Nah itulah akhirnya muncul kecurigaan saya, tadinya saya mau sidang ini fair ya, saya nggak mengatakan ini tidak fair, tapi harusnya saya pihak korban diberitahu kapan (sidang digelar). Kan saya dari awal mau tahu persidangannya seperti apa. Saya diskusi sama Angger tiap hari, malam. Jadi tanda tanya. Tiba-tiba jadi begini makanya saya bilang kecolongan,” bebernya.

Kakek Dante juga merasa heran karena menurut pengetahuannya, Tamara Tyasmara, ibu Dante, juga tidak mendapat kabar soal sidang tersebut. Ia menegaskan bahwa keluarga hanya ingin mendapatkan keadilan dalam kasus ini.

“Dari pihak ibunya juga nggak tahu seperti apa. Ini hukum acaranya seperti apa, harusnya kan kita diberi tahu, jangan tiba-tiba nyelonong dan yang hadir cuma pihak sana aja, ya saya nggak bisa kalau begitu dong. Kita kan di sini sidang menuntut keadilan, nah kalau Anda menilai seperti ini, adil nggak kira-kira? Ya mohon maaf ya saya balikan lagi tentang pendapat teman-teman yang hadir,” jelas Agus.

Agus menekankan bahwa meskipun terlihat tidak akur, komunikasi antara keluarga Angger dan Tamara tetap berjalan demi kepentingan bersama, khususnya dalam hal mencari keadilan bagi Dante.

“Kita komunikasi, walaupun kelihatannya kami nggak (akur), tapi kami kan merasa ini cucu kami. Makanya biarpun apa kami tetap komunikasi dengan pihak ibunya. Saya tidak menutup karena bagi saya silaturahmi tetap harus jalan ya. Dan proses hukum harus jalan. Saya nggak bisa menjustifikasi ibunya seperti apa, biar nanti hukum yang akan berbicara. Saya tidak menjustifikasi,” tegasnya.

Jurnal/Mas

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *